Jakarta, Beritasatu.com – Komoditas batu bara mendominasi bongkar muat pelayaran dalam negeri dan luar negeri. Kondisi ini menggambarkan industri angkutan laut khususnya bahan tambang pada triwulan keempat 2021 dapat lebih cepat recovery dari dampak pandemi Covid-19.
Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa angkut moda laut, PT Bintang Samudera Mandiri Lines (BSML) mendapat berkah dari kenaikan harga komoditas tersebut. “Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan Harga Batubara Acuan (HBA) Oktober 2021 yaitu US 161,63 per metrik ton. Melesatnya HBA mencapai harga tertinggi dalam 1 dekade terakhir, berdampak pada peningkatan volume angkutan bahan strategis nasional,” kata Direktur PT BSML, David Desanan Anan Winowod dalam keterangan tertulisnya Minggu (14/11/2021).
Dia mengatakan pelayanan BSML utamanya adalah penyewaan dan pengangkutan barang khusus pada komoditi batu bara, nikel dan komoditi untuk infrastruktur seperti semen, pasir dan alat konstruksi.
“Sebagai mitra dalam jasa angkut, BSML berupaya menunjang perbaikan ekonomi nasional setelah terhempas pendemi Covid 19,” kata David
Saat ini BSML memiliki sembilan armada angkutan laut yang terdiri dari kapal tug boat dan kapal tongkang. Saat ini armada BSML beroperasi di wilayah pelabuhan Kalimantan, Sulawesi, dan Jawa. “BSML memberikan pelayanan terbaik seperti ketepatan jadwal pengiriman kargo (bongkar muat) di berbagai pelabuhan di Indonesia dengan proses aman dan prima,” kata David.
PT BSML yang berdiri pada tahun 2012 di Jakarta, dan telah memiliki surat pelayanan yang meliputi barging, transhipment, melayani pengurusan in/out clearence pelabuhan, dan menawarkan industri bunker dan layanan kapal di seluruh Indonesia.