Tempias.com, JAKARTA – November menjadi bulan yang riuh untuk Bursa Efek Indonesia. Sejumlah calon emiten bersiap untuk melantai dengan memulai proses penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menyatakan hingga akhir 2021 massih ada sebanyak 28 perusahaan dalam antrian di pipeline saham BEI. Para calon emiten ini menggunakan laporan keuangan tahun buku 2021 sebagai basis IPO.
“Kami harapkan semua bisa tercatat di tahun ini,” ujar I Gede Nyoman, 11 November 2021 lalu.
Lebih jauh ia menjelaskan dari perusahaan dalam 28 pipeline IPO ini sebanyak 16 perusahaan merupakan calon emiten dengan skala besar. Kemudian, 9 perusahaan termasuk aset skala menengah dan 3 perusahaan tergolong aset skala kecil.
Bila dilihat dari sektor bisnis yang dibidangi, para calon emiten IPO di Bursa Efek Indonesia hingga akhir tahun ini juga termasuk beragam. Sebanyak 8 perusahaan bergerak di sektor Barang Konsumsi Non-Primer (Consumer Cyclicals). Sebanyak 5 perusahaan di sektor Barang Konsumen Primer (Consumer Non-Cyclicals), 3 perusahaan berasal dari sektor Infrastruktur, dan 3 dari sektor Energi.
Selanjutnya 2 perusahaan dari Barang Baku, Perindustrian, dan Teknologi. Jug ada 3 perusahaan dari sektor Keuangan, Transportasi & Logistik, dan Properti & Real Estate.
Nah, hingga Sabtu, 13 November 2021 terdapat 11 calon emiten anyar di lantai bursa. Bidang Usahanya tersebar dalam beberapa bidang. Nah buat calon investor yang ingin tertarik untuk ikut IPO bisa mulai menyusun strategi dan rencana akan ikut IPO yang mana.
Untuk memudahkan dalam memilah, berikut tim Tempias.com sajikan rangkuman informasi penting dari IPO masing-masing calon investor.